Postingan kali ini saya ingin mengajak para ibu-ibu, mama-mama, mommy-mommy, bunda-bunda, emak-emak semua dan juga semua ayah untuk kembali mereview apa sih penting nya ASI? Apa sih manfaat ASI? Dan kenapa harus ASI?
Pastinya selama ini kita sering mendengar kalimat-kalimat pernyataan atau jawaban-jawaban dari para ibu-ibu yang memilih untuk tidak memberikan ASI kepada buah hati nya karena ibu bekerja tidak punya waktu yang cukup untuk menyusui, ASI tidak keluar, atau bahkan ada juga yang sengaja tidak mau memberikan ASI karena alasan untuk menjaga bentuk tubuh yang ideal, dan mungkin alasan-alasan lainnya. Sungguh tidak adil rasanya buat sibuah hati yang seharusnya berhak mendapatkan ASI , tapi yang terjadi justru sebaliknya. Padahal bagi umat islam, di dalam Al Qur'an pun telah menyebutkan masalah menyusui seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 233 : “Hendaklah para ibumenyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi ingin menyempurnakan penyusuan”. Dari sini dapat disimpulkan bahwa seorang ibu berkewajiban untuk menyusui anak-anaknya melalui payudara dan si anak berhak atas Air Susu Ibu (ASI).
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, tetapi kita juga harus tahu bagaimana cara menyusui yang benar. Kita sebagai seorang ibu berkewajiban meningkatkan Ketrampilan untuk dapat menyusui melalui pengamatan,pelatihan dan juga sharing informasi dan pengalaman dengan ibu-ibu yang lainnya. Dengan tata cara pelaksanaan yang benar, ASI dapat menjadi makanan tunggal bagi bayi sampai berusia enam bulan. Disamping keinginan dan kesadaran seorang ibu untuk menyusui, juga diperlukan dukungan dan pengertian penuh dari suami agar si ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi. Saya yakin bahwa sesungguhnya hampir semua ibu dapat menyusui, hanya sedikit sekali ibu yang benar-benar tidak dapat menyusui, sebagian besar ibu yang merasa tidak dapat menyusui atau merasa ASI-nya kurang, sebenarnya hanya disebabkan karena kurangnya pengertian tentang ASI dan kurang terampil dalam menatalaksanakan menyusui yang benar atau juga bisa karena memang ada faktor kesehatan yang melatarbelakangi nya.
Membahas tentang air susu tentunya mengingatkan kita pada sebuah prinsip “Manusia minum air susu manusia, sapi minum air susu sapi”, hal ini merupakan prinsip yang tak dapat diubah. Namun entah mulai kapan di bawah dorongan propaganda beraneka rupa iklan susu bubuk, susu formula, membuat masyarakat pada umumnya mempunyai pemikiran yang salah, yakni susu sapi adalah yang terbaik, baru kemudian air susu ibu (ASI). Namun pada kenyataannya, coba kita pikirkan, tiap pabrik susu bubuk/susu formula dengan segala upaya memperbaiki susunan gizi dalam susu bubuk/susu formula, tujuannya adalah supaya kualitas susu bubuk/susu formulanya sebisa mungkin mirip dengan kualitas ASI. Maka jelas ASI adalah pilihan paling tepat bagi bayi anda.
Ada beberapa manfaat dari pemberian ASI yang dapat saya rangkumkan diantaranya :
1. Bayi menjadi sehat, cerdas dan memiliki EQ yang baik
ASI kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang sangat penting untuk mendukung kecerdasan seorang anak. Bayi kurang ASI juga rentan untuk menderita infeksi, dan umumnya kurang ASI berarti juga kurang belaian kasih sayang dari ibunya. Jika tidak ada masalah khusus yang terjadi misalnya karena alasan kesehatan, semakin sering asi diminum maka akan semakin bertambah banyak, jadi tidak perlu ada kekuatiran akan kekurangan ASI. ASI selalu mempunyai suhu standarnya, tingkat kesegaran yang prima dan bebas bakteri, serta mudah dicerna. ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
2. Ibu sehat, cantik dan ceria
Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. Ketika menyusui, pengeluaran hormon muda bertambah, menyebabkan ibu dalam masa menyusui tidak ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Menyusui setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause. Juga ibu yang menyusui tidak perlu bangun tengah malam untuk mengaduk susu bubuk, ketika pergi bertamasya juga tidak perlu membawa setumpuk botol dan kaleng susu, bukankah bisa menjadi seorang ibu yang santai dan gembira.
Manfaat lain dari pemberian ASI yaitu perangsangan puting susu oleh isapan bayi akan menambah sekresi oksitosin ke dalam yang pada gilirannya menyebabkan kontraksi uterus, dan juga timbunan lemak penyebab ‘gendut’, kembali ke ukuran sebelum hamil. Dengan bantuan senam, proses pelangsingan dapat dipecepat. Jika ibu tidak berkenan menggunakan alat kontrasepsi artifisial, pemberian ASI dapat menjadi alternatif kontrasepsi, namun dengan syarat bahwa bayi hanya diberi ASI. Pemberian ASI secara eksklusif akan merangsang sekresi hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin berkemampuan menekan ovulasi (menghambat kegiatan ovarium melalui penghambatan hormon Luceinzing sembari mengganggu sekresi GRH – gonadotropin – releasing hormone) dan oksitosin berfungsi memicu dan memacu inovulasi uterus (Arisman, 2004).
3. Menghemat pengeluaran
Dari segi ekonomi menyusui dengan ASI paling ekonomis karena sumber daya ASI adalah karunia Tuhan yang tidak perlu dibeli. ASI adalah amanah yang harus disampaikan kepada yang berhak yaitu anak-anak kita. Selain itu suhu ASI selalu sesuai dengan suhu tubuh sehingga tidak terlalu panas dan dingin. Penyiapan ASI tentu tidak serumit penyiapan susu botol. Aspek higienitas ASI lebih terjamin daripada susu botol (Ali Khomson, 2006). Lagi pula bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih kuat, dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh, sehingga jarang sakit dan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan. Minum ASI juga bisa menghemat pengeluaran tambahan tiap bulan untuk membeli susu, tidak perlu beli botol susu dan alat untuk mensterilkan.
4. Membantu Menyukseskan program Go Green
ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar, lagi pula untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak? Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang dibuang? Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 2 tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak botol/kemasan susu bubuk/susu formula yang digunakan.
Segi positif lain dari pemberian ASI adalah :
1. Menyusui mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
2. Menyusui menghindarkan ibu dari kemungkinan timbulnya kanker payudara.
3. Mencegah timbulnya diabetes melitus pada masa bayi (anak-anak).
4. Mencegah hipertensi pada anak-anak (Tuti Soenardi, 2004).
*Dari berbagai Sumber